Memahami perbedaan antara LCD 16x2 "biasa" (yang sebenarnya adalah paralel) dan LCD 16x2 I2C sangat penting saat memilih komponen untuk proyek Arduino Anda. Perbedaan utamanya terletak pada cara mereka berkomunikasi dengan mikrokontroler seperti Arduino, dan ini berdampak besar pada jumlah pin yang Anda gunakan.
Perbedaan LCD 16x2 Biasa (Paralel) dan LCD 16x2 I2C
1. LCD 16x2 Biasa (Antarmuka Paralel)
LCD 16x2 biasa mengacu pada modul LCD yang menggunakan antarmuka paralel. Ini berarti setiap bit data dan sinyal kontrol dikirimkan melalui pin yang berbeda secara bersamaan.
Jumlah Pin yang Dibutuhkan:
LCD 16x2 standar memiliki 16 pin secara total. Untuk mengendalikannya dari Arduino, Anda biasanya memerlukan sekitar 6 hingga 11 pin digital Arduino:
RS (Register Select): 1 pin (untuk memilih antara mengirim perintah atau data).
RW (Read/Write): 1 pin (untuk membaca atau menulis data; sering dihubungkan langsung ke GND jika hanya menulis).
E (Enable): 1 pin (untuk mengaktifkan operasi LCD).
Data Pins (D4-D7 atau D0-D7): 4 atau 8 pin (untuk mengirimkan data karakter). Mode 4-bit lebih umum karena menghemat pin.
Backlight Anode/Cathode: 2 pin (untuk mengendalikan lampu latar, bisa dengan resistor).
VCC, GND, V0 (Kontras): 3 pin (V0 biasanya ke potensiometer atau pin analog).
Jadi, jika menggunakan mode 4-bit, Anda akan menghabiskan setidaknya 6 pin digital + 2 pin daya (VCC, GND), belum termasuk potensiometer untuk kontras dan kontrol backlight.
Prinsip Kerja:
Mikrokontroler (Arduino) langsung mengirimkan sinyal HIGH/LOW ke masing-masing pin data dan kontrol LCD.
Untuk menampilkan karakter, Arduino perlu mengatur kombinasi pin data dan mengedipkan pin Enable (
E
) dengan urutan yang sangat spesifik dan waktu yang tepat. Ini melibatkan pengiriman data dalam nibble (4 bit) atau byte (8 bit).
Keuntungan:
Mungkin sedikit lebih murah karena tidak ada modul tambahan.
Anda memiliki kontrol yang sangat granular atas setiap aspek LCD (walaupun ini jarang dibutuhkan oleh kebanyakan pengguna).
Kekurangan:
Memakan banyak pin digital Arduino. Ini adalah kekurangan terbesar, terutama untuk proyek yang menggunakan banyak sensor atau aktuator, di mana pin Arduino terbatas.
Pengkabelan lebih rumit dan rawan kesalahan karena banyaknya pin yang harus disambungkan.
Kode program secara manual untuk mengontrol LCD ini sedikit lebih panjang dan rumit karena harus mengatur setiap pin secara terpisah.
2. LCD 16x2 dengan Modul I2C (Antarmuka Serial)
LCD 16x2 dengan modul I2C sebenarnya adalah LCD 16x2 biasa yang telah dipasangi sebuah "backpack" atau modul adaptor I2C di bagian belakangnya. Modul ini berisi chip (umumnya PCF8574 atau PCF8574A) yang bertindak sebagai port expander.
Jumlah Pin yang Dibutuhkan:
Dengan modul I2C, Anda hanya memerlukan 4 pin untuk menghubungkan LCD ke Arduino:
VCC: Ke 5V Arduino.
GND: Ke GND Arduino.
SDA (Serial Data Line): Ke pin SDA Arduino (A4 pada Uno, Leonardo, dll.).
SCL (Serial Clock Line): Ke pin SCL Arduino (A5 pada Uno, Leonardo, dll.).
Modul I2C itu sendiri memiliki potensiometer kecil untuk mengatur kontras, jadi Anda tidak perlu potensiometer eksternal lagi. Beberapa modul juga memiliki jumper untuk mengendalikan backlight.
Prinsip Kerja:
Modul I2C mengubah komunikasi paralel LCD menjadi komunikasi serial I2C.
Arduino mengirimkan data dan perintah ke modul I2C hanya melalui dua kabel (SDA dan SCL) menggunakan protokol I2C.
Chip PCF8574 pada modul I2C kemudian akan "menerjemahkan" data serial ini menjadi sinyal paralel yang dibutuhkan oleh LCD dan mengirimkannya ke pin-pin LCD yang relevan.
Keuntungan:
Menghemat pin digital Arduino secara drastis! Dari 6-11 pin menjadi hanya 2 pin data (SDA dan SCL). Ini sangat berharga untuk proyek kompleks.
Pengkabelan jauh lebih sederhana dan rapi, mengurangi risiko kesalahan koneksi.
Membuat kode lebih ringkas dan mudah dipahami karena library I2C mengurus detail komunikasi paralel di baliknya.
Satu bus I2C dapat menampung banyak perangkat I2C lainnya (misalnya, sensor suhu, RTC, dll.) secara bersamaan, selama setiap perangkat memiliki alamat I2C yang unik.
Kekurangan:
Sedikit lebih mahal karena ada modul I2C tambahan.
Sedikit lebih lambat dalam kecepatan komunikasi dibandingkan koneksi paralel langsung (meskipun perbedaannya tidak signifikan untuk aplikasi tampilan karakter sederhana).
Anda perlu mengetahui alamat I2C modul Anda (umumnya 0x27 atau 0x3F), dan menginstal library LCD I2C yang benar.
Ringkasan Perbedaan:
Singkatnya, LCD 16x2 I2C sangat direkomendasikan untuk proyek Arduino karena kemudahannya dalam pengkabelan dan terutama karena kemampuannya menghemat pin digital Arduino yang berharga, memungkinkan Anda untuk menggunakan pin-pin tersebut untuk sensor atau aktuator lain.
Komentar
Posting Komentar